Cuma Bisa Bilang : "Maaf" ^^

undefined undefined

Selepas isya (19/05, 8:27 pm), kereta Sudirman - Depok mengalami penundaan satu jam krn gangguan teknis.Temen seperjalanan saya sedang tertidur lelap, sementara penumpang lain sibuk dgn koran atau telepon selulernya.

Untuk membuang jenuh, saya menelepon seorang sahabat lelaki saya, sekedar ingin "say hi". Percakapan dibuka dgn "lagi dimana? Udah nyampe rumah?", dan mengalirkan perbincangan akrab antara dua sahabat bertanya ini itu..

Percakapan ringan yg lantas bermuara pada "kamu kemana aja sih, Shal? Sibuk amat perasaan sampe susah dihubungin.. Aku kan ada yg mau diceritain, kamunya sibuk mulu sm temen2 baru"..

 Eh ???
Oke, saya br sadar saya salah.

Sejak pindah kerja ke tempat baru, bs dibilang hampir tiap hari saya menghabiskan waktu dg temen2 baru saya di kantor.Utk hal2 yg saya sebut sbg "bond-building", sekedar menumbuhkan klik.
Saking seringnya, saya akhirnya menjadi pelanggan setia kereta ekspres jadwal malam, padahal awalnya saya selalu pulang naik bis kantor setiap jam 4 sore.

Adakah yg saya lewatkan?
Tentu.

Saya biasanya makan malam bareng temen2 maen saya sebelum pindah kerja.
Mengunjungi sahabat2 utk bertukar cerita.
Di warung2 makan atau ke kost / kontrakan mereka.

Sekarang?
ah, pulang saja saya selepas isya dr kantor.

Ternyata, banyak yg saya lewatkan dr waktu singkat selama saya asyik dg euforia "mainan baru" saya.
Yaitu, cerita ttg sahabat2 saya.

Dan, saya ternyata tak pernah ada lagi ketika mereka membutuhkan saya.
Saya merasa tdk bs menjadi teman yg baik karenanya.
Teman macam apa yg sampai tdk tahu kesulitan temannya?

Cerita masih mengalir sepanjang satu jam berikutnya..
Dan saya mendengarkan setiap detilnya.
Benar2 mendengarkan.
Dgn rasa bersalah, tentu saja.

Saya tak mau lg kehilangan sekecil apapun kisah ttg sahabat2 saya.

Saya tak mau lg lenyap ketika mereka butuh pendengar dalam masa2 sulit mereka..

Masing2 dr kita pasti punya dunia2 kecil yg seringkali terhubung secara paralel.
Ibarat rangkaian listrik, ketika arus tidak stabil atau resistornya bermasalah, pasti terjadi hubungan pendek dan rangkaian itu rusak.

Seperti itulah hidup kita.
Harus balance.
Sulit mungkin, tp saya tahu saya harus bs melakukannya.

Apalah artinya saya tanpa orang2 di sekeliling saya?

Di akhir percakapan, saya cuma bs bilang :
"maaf ya, Ja.."

Ya, maaf..

Maaf telah melalaikan kewajiban saya sebagai seorang teman.

Maaf ^^

Anyway, mungkin ini tulisan terpanjang setelah lama saya tidak pernah menulis lagi tentang keseharian saya
Ah, tak apalah sekali - kali
^^

- Kukel, Mei 202011, 1:54 pagi -

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Total Tayangan Halaman

19367

Search

Recent Posts

Recent comments

Blogroll

Blogger templates

Blogger news

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blog Archive

About Me

Foto Saya
Nephthys Re
Menulis, adalah melepaskan sinap - sinaps syaraf kerinduan yang bermuara pada pikiran..
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

Followers