Adakah kita peduli?
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan,
lewat perut anak - anak kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan,
lewat semayup suara adzan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran,
lewat gempa bumi yang berguncang,
deru angin yg meraung kencang,
hujan dan banjir yang melintang pukang
Adakah kau dengar?
-puisi karangan Iip Mustofa yg prnah sy bc @SMP n skrg br bnr2 paham maknanya.
Smg belum terlambat-
kalau bicara tentang kepedulian,
tidak ada batasan konsep yang bisa dipaksakan.
Kemarin pada saat mengajar,
saya menjadikan puisi ini sebagai bahan diskusi.
Seorang murid bercerita kalau dia pernah bertanya kepada papanya kenapa Tuhan membiarkan orang - orang lapar di luar sana.
Sang Papa hanya menjawab : "itu salahnya sendiri kenapa malas"
jawaban yg sangat mengejutkan saya saat itu.
Sebuah pemahaman yang ironis.
Terutama baga murid - murid kelas 6 SD dengan pikiran yang baru berkembang seperti anak - anakku ini.
---
Thursday, December 10, 2009 at 12:49pm
0 komentar:
Posting Komentar