Tentang Tilo
Jam tiga pagi.
Baru empat jam yg lalu saya menelepon seorang sahabat saya dan menutup percakapan dg "aku pingin mandi air panas trus tiduuur".
Betapa tidak, 30 jam perjalanan di atas bis, ditambah 4 jam selanjutnya nongkrong di mall.
Energi saya entah kenapa tidak pernah terkuras sampai nol.
Dan jam segini saya masih terjaga
Entah kenapa saya teringat film Mistress of Spices.
Tidak, tidak ada hubungannya dengan ke-tidak-bisa-tiduran saya memang.
Lebih karena film ini mengingatkan saya pd satu hal : p i l i h a n
Selepas menonton film itu pekan kemarin, lakon Tilo (pemeran utama perempuan dlm film itu) banyak menyita perhatian saya.
Bukan, bukan karena Aishwarya Rai (si Tilo ini) ayu menawan (anda pasti setuju dg saya tentang satu hal ini), tapi lebih kepada konflik batin yg dialaminya..
Tentang pilihan.
Mirip dengan yg saya hadapi belakangan.
Memilih.
Betapa sulitnya.
We always stand over choices and, no matter what, we must take a pick.
Why cant we just grab them all?
Sure nope.
Karena kita tidak bisa menjalani segala hal secara bersamaan, kecuali kita sejenis cacing atau amuba yg mampu berfragmentasi.
Well, forget it, bukan itu pointnya.
Hidup ini selalu tentang pilihan, bukan?
Ah, basi..
Tapi bagaimana seandainya saya bilang : "kita harus memilih untuk dapat melanjutkan perjalanan menuju visi kita"?
Kita tidak bisa berjalan ketika kita tidak mau memutuskan jalan mana yang akan kita ambil, bukan?
Ketika saya dihadapkan pada beragam pilihan yang saya tahu semua pilihan baik bagi saya, jelas saya bingung.
Saya ingin serakah, saya ingin memilih semuanya.
Tapi itu berarti menyakiti banyak hati
(waduh, kenapa jadi bicara hati? Hahaha)
mau tidak mau saya harus memilih, dan ikhlas melepas.
Berat?
Pasti.
Saya toh tidak mungkin berjalan dengan membawa terlalu banyak bekal, bukan?
Saya harus memilih, karena saya sudah separuh perjalanan.
Ah, betapa saya khawatir dengan yang nanti tersakiti
Andai saya seberani Tilo ketika ia pada akhirnya memilih & mengorbankan.
Memilih.
Mengorbankan.
Ah, Tilo, saya iri sekali
---------------------------------------------------------------------------------------------
Depok, September 5 2011
0 komentar:
Posting Komentar