Jumputan Kisah Sore
undefined
undefined
Sore tadi (Mei 11, 2012) saya menyambangi kampus saya dan menghabiskan sore di Takor (Taman Korea), sebutan untuk kantin FISIP UI, bersama beberapa teman alumni..
Seperti biasa, diawali dengan obrolan pembuka yang renyah dan ditimpali gelak tawa yang selalu membuat saya didera rasa rindu untuk kembali ke kampus.
Pada masa ketika idealisme saya benar - benar menjadi hak prerogratif saya tanpa terpasung atau terkebiri. momen - momen diskusi (dari yang renyah hingga membuat kening berkerut) yang diselingi rutinitas antara tugas - tugas kuliah, organisasi mahasiswa yang saya gandrungi sampai masa kelulusan, pekerjaan partime mengajar, dan tumpukan proyek yang saya kerjakan sekedar untuk menutup biaya kuliah dan agar dapur saya tetap mengebul hingga sebulan ke depan..
Ya, saya memang si serakah yang tak mau kehilangan teman, diskusi seru, Indeks Prestasi (nilai kuliah) yang saya pertahankan agar beasiswa semesteran saya tak melayang, kehidupan politik kampus, dan keasyikan saya mencari uang.
Saya mau semuanya..
Serakah, bukan?
Sore yang oranye cantik di antara hijau rindang pepohonan, dan saya sangat menikmatinya.
Diskusi bergulir dari topik film The Avengers yang sedang booming sampai topik UU Perburuhan, strategi politik minyak SBY, dan beberapa bumbu teori - teori filsuf.
Dan setiap pergantian detik jam, kami semakin bergairah dicumbu perbincangan.
Menarik..
Ngangenin..
Saya suka mendengar semangat berapi dalam suara mereka..
Saya suka melihat ekspresi jiwa muda yang terpancar dari mata mereka..
Bergelas kopi, es teh manis, jus buah, sari jeruk, dan jajaran piring makan malam
Ah, betapa saya serasa kembali ke masa itu
Di perjalanan pulang, sembari mengenang perbincangan,
saya melihat satu poster karikatur lucu yang ditempel di salah satu mading Himpunan Mahasiswa Program Studi.
Di salah satu koridor FISIP UI.
Karikatur Superman dan Wonderwoman yang sedang beradu ponco.
Dengan tagline yang menggelitik :
"GENDER EQUITY : Never means to be equal"
Saya tersenyum
Ah, dunia mahasiswa
Begitu bebas ide kita terbang lepas
Tanpa terpasung
Tanpa terkebiri
Saya rindu berbicara atas nama ide saya sendiri,
dan melupakan semua kode etik ini itu
Saya rindu berteriak lantang,
tanpa terpenjara dalam sebuah kotak yang berlabel :
LOYALITAS
Ah, saya mulai terbiasa dengan benci dunia saya yang sekarang
Sepertinya
- Jakarta, Mei 11 2012, 10.15 malam -
1 komentar:
Aku suka bagian :
"Saya rindu berbicara atas nama ide saya sendiri,
dan melupakan semua kode etik ini itu"
yeah..i want it my way...
Posting Komentar