Another Removal : An Overview
Jejaring Sosial, atau dalam bahasa kerennya "social network" beberapa tahun belakangan sangat populer dan merambah berbagai kalangan.
Twitter, Facebook, My Space, Google Plus, dll.
Well, siapa yang tak kenal jenis – jenis jejaring sosial yang saya sebut belakangan?
Everbody knows it !
Dari mulai bocah yang belum genap enam tahun sampai mereka yg berusia di atas enam puluh tahun. Enam puluh tahun?
Well, pretty surprising, rite?
Sebenarnya apa fungsi jejaring sosial?
Berdasarkan survey kilat (istilah keren untuk obrolan – obrolan singkat seputar jejaring sosial dengan teman – teman peer group saya dan kenalan – kenalan yang saya jumpai di angkutan umum), kebanyakan dari mereka menggunakan jejaring ini untuk berinteraksi dengan dunia di luar mereka.
"Dunia di luar" adalah istilah yang saya pilih untuk menggambarkan sebuah dunia di luar rutinitas.
Setiap dari kita memiliki dunia yang diakrabi setiap harinya. Dunia yang dikenal ketika bangun tidur dan saat hendak memejamkan mata kembali. Dunia yang menyita 24 jam waktu kita.
Apapun itu, mungkin bisa berupa keluarga kita, teman – teman sekolah, teman – teman kerja, dan lain – lain.
Saya memilih menganalogikan dunia ini secara matematis dalam bentuk diagram Venn, dengan dunia makro sebagai semestanya, dan dua lingkaran masing – masing adalah dunia kita dan dunia orang – orang di sekitar kita. Irisan antara dua lingkaran tersebut adalah pertemuan antara dunia mikro kita dengan dunia mikro orang lain. Irisan itu yang umumnya kita sebut sebagai "interaksi sosial".
Pertanyaannya adalah : seberapa rapat arsiran yang kita torehkan dalam irisan tersebut?
I n t e r a k s i s o s i a l
Dalam ilmu sosiologi, interaksi sosial mengharuskan dua pihak untuk melakukan komunikasi, baik verbal maupun non verbal. Hal inilah yang menjembatani dua dunia mikro yang saya gambarkan tadi, atau dalam matematika digambarkan sebagai irisan dalam lingkaran diagram Venn.
Lalu, sepintar apa kita dalam berinteraksi sosial?
Well, lets say anda adalah orang paling sibuk yang hidup di semesta ini, atau yang biasa saya sebut sebagai "Mr. 24/7" dan "Ms atau Mrs 24/7". Kesibukan yang sangat menyita hidup anda hingga tak mungkin lagi berinteraksi dengan sekitar anda.
Tapi, benarkah anda sesibuk itu?
Ok, that's not the point I try to talk here
Era serba digital dan modern dewasa ini telah memberikan kita banyak kemudahan, salah satunya adalah penyediaan media komunikasi digital yang memungkinkan kita berinteraksi dengan mudah tak peduli sejauh apa jarak anda dengan komunikan. Salah satunya adalah media semacam skype, yahoo messenger, google –talk, dan bermacam jenis jejaring sosial.
Dan plop ! , dengan mudah anda bisa mengobrol atau sekedar say "hi" dengan kenalan anda yang berbeda jarak sekian benua.
Konsep semacam tele-conference yang diterapkan Skype misalnya, membuat anda bisa bertatap muka dengan orang – orang terdekat anda di luar negeri. Hal – hal semacam inilah yang saya sebut sebagai media untuk mempertebal irisan dalam lingkaran – lingkaran yang kita miliki dalam diagram Venn hidup kita itu..
Saya pribadi memiliki beberapa jejaring sosial yang saya gunakan untuk berhubungan dengan teman – teman saya, termasuk menyambung silaturrahim dengan teman – teman lama (bayangkan, saya menemukan kembali teman saya sewaktu TK di jejaring sosial, belasan tahun setelah dia pindah ke luar pulau ! J)
Saya sangat senang berinteraksi dengan orang – orang sekitar saya, meeting with lotta people always exciting me.
Di dunia nyata, dan di dunia maya.
Begitulah.
Itu positifnya.
Negatifnya?
Dunia maya pada akhirnya benar – benar membuat orang malas berinteraksi secara nyata.
Dunia maya yang sangat memanjakan kita (bayangkan, kita bisa berinteraksi dengan banyak orang sekaligus tanpa sedikitpun harus beranjak dari tempat duduk) membuat kita merasa tidak perlu keluar pintu untuk sekedar menyapa orang lain.
Bisa dibayangkan jika semua orang mempunyai pikiran yang sama seperti itu, jenis dunia seperti apa yang kita mainkan ketika tatap muka menjadi sesuatu yang benar – benar punah?
Pernahkah anda mempunyai teman di jejaring sosial yang hampir setiap hari anda jumpai juga di keseharian anda (dengan kata lain dia adalah teman di dunia nyata sekaligus dunia maya anda) ?
Jika interaksi yang terbangun di dua dunia itu sama baiknya, maka anda benar – benar orang yang pintar dalam membangun jejaring sosial. Namun apa yang terjadi ketika interaksi yang terbangun hanya satu sisi saja, dengan kata lain anda hanya berinteraksi dengannya di dunia maya saja atau dunia nyata saja? Dan apa pula yang terjadi ketika ternyata sama sekali tak ada interaksi yang terbangun, atau dengan kata lain dunia maya dan nyata sama "dinginnya" ?
Anda tidak saling menyapa dan merasa sangat asing, walaupun anda dan beliau itu saling terhubung dengan mudahnya melalui dua dunia tersebut.
Maka, dunia seperti apa yang sedang kita mainkan ini?
Saya pribadi, lebih memilih berinteraksi di dunia nyata daripada dunia maya, ketika jarak yang tercipta masih sejauh jangkau jemari. Saya menikmati berbicara dengan banyak orang, berbagi pengetahuan dan pengalaman, tertawa terbahak – bahak, dan segala hal lain yang hanya saya dapatkan melalui tatap muka.
Ya, ketika tatap muka menjadi hal yang mungkin, kenapa harus memilih media maya yang sejatinya hanyalah sebuah "option"?
Dan saya lebih sangat menghargai orang – orang yang meluangkan waktu untuk sekedar menyapa di dunia nyata, ketimbang sibuk sendiri di dunia maya dan bergelut dengan semacam "social ignorance"
Hari ini saya kembali menjalankan Personal Maintenance, semacam program bulanan yang rutin saya jalankan dua tahun terakhir. Merapikan kembali jejaring sosial saya. Termasuk menghapus beberapa "teman" yang menurut saya sudah memasuki tahap disfungsi secara definitif.
Ya, disfungsi secara definitif, dan dalam hal ini saya membebaskan pembaca untuk membuat interpretasi sesuai pemahaman persepsi masing – masing..
Dan hari ini, saya sudah me-remove dua anggota jejaring sosial saya.. Selanjutnya apa?
Sign Out-lah dari akses internet anda, matikan PC anda, keluarlah dan berinteraksilah. Sapalah mereka yang mungkin anda bahkan sudah lupa kapan terakhir kali menyapa mereka.. Go get the real life !
- Lantai 11, Senayan, 3 Januari 2012, 10 : 15 a.m –
2 komentar:
keren2, mulai men-sosiologis-kan diri y? :P sebelumnya kan interaksi sm benda masa lampau :D
hehehe, mensosiologiskan ide, meng-idekan sosiologi
:D
Dulu kan terlalu sibuk autis dengan dunia kecil, sekarang mulai meluaskan daya jangkau jemari
hahaha
Posting Komentar